Rabu, 14 September 2011

MAKNA DIBALIK " DOA BAPA KAMI"




JANGAN katakan BAPA…
Jika kamu tidak berlaku se...bagai ‘anak’ setiap hari…
...
... JANGAN katakan KAMI..
Jika hidupmu penuh dengan ‘keegoisan’…

JANGAN katakan YANG ADA DISURGA..
Jika yang kamu pikirkan adalah ‘perkara duniawi’ saja…

JANGAN katakan DIKUDUSKANLAH NAMAMU…
Jika kamu "tidak mengudusksn YESUS sebagai TUHAN" dalam hatimu…

JANGAN katakan DATANGLAH KERAJAANMU..
Jika yang kau obsesikan hanyalah ‘keberhasilan duniawi saja’…

JANGAN katakan JADIKANLAH KEHENDAKMU..
Jika yang kamu lakukan hanyalah ‘yang kamu inginkan’…

JANGAN katakan DI BUMI SEPERTI DI SORGA....
Jika yang kamu tahu "hanyalah perkara2 di bumi bukan di sorga"...

JANGAN katakan BERILAH KAMI PADA HARI INI MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA …
Jika kamu tidak ‘peduli’ terhadap orang yang sedang kesusahan'…

JANGAN katakan DAN AMPUNILAH AKAN KESALAHAN KAMI, SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH KEPADA KAMI.. ..
Jika kamu masih menyimpan ‘kesalahan dan dendam’ kepada orang lain

JANGAN katakan JANGAN MEMBAWA KAMI KE DALAM PENCOBAAN…
Jika kamu tidak berniat ‘berhenti berbuat dosa & bertobat’…

JANGAN katakan TETAPI LEPASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT…
Jika kamu sungguh2 tidak tegas ‘menolak kejahatan......’

JANGAN katakan KARENA ENGKAU-LAH YANG EMPUNYA KERAJAAN DAN KUASA DAN KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA....
Jika kamu kamu tidak takut akan ALLAH, tidak menghormati-NYA, dan tidak memberi kemuliaan kepada-NYA,.....

JANGAN katakan AMIN…
Jika kamu ‘tidak sungguh2 dengan doa BAPA KAMI’ ini…

AKHIRNYA.....
BERDOALAH BAPA KAMI DENGAN KESADARAN PENUH SEBAGAI ANAK ALLAH ( ANAK BAPA DI SORGA), DAN BENAR2 MELAKUKAN HAL ITU DALAM KEHIDUPAN,....

JESUS BLESS YOU ALL.....

Senin, 12 September 2011

Bagaimana Kamu Menangani Kesulitan ?

Seorang anak perempuan mengomel kepada ayahnya tentang kehidupannya dan bagaimana keadaan sungguh sangat berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana ia menanganinya dan ia ingin menyerah. Ia lelah untuk terus bertarung dan berjuang. Sepertinya ketika satu masalah diselesaikan timbul masalah lain.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur, lalu mengisi 3 panci dengan ...air dan meletakkannya di api. Tak lama, air di ketiga panci itu mulai mendidih. Di satu panci ia meletakkan wortel, di panci lain ia meletakkan telur, dan di panci terakhir ia meletakkan biji-biji kopi. Ia membiarkannya mendidih, tanpa berkata sepatah kata apapun.

Anak perempuannya dengan tidak sabar bertanya-tanya dalam dirinya apa yang ayahnya lakukan. Ia memiliki masalah, dan ayahnya membuat ramuan aneh. Setengah jam kemudian, sang ayah berjalan ke kompor dan mematikan apinya. Ia mengambil wortel dan telur lalu meletakkannya di piring. Kemudian mengambil kopi dari panci terakhir dan meletakkannya di gelas.

Sang ayah bertanya, "Sayang apa yang kamu lihat,"
Dengan cepat, ia menjawab, "Wortel, telur, dan kopi."

Sang ayah membawanya lebih dekat dan memintanya untuk meraba wortel. Ia melakukannya dan merasakan wortel itu sudah lunak. Sang ayah lalu menyuruhnya mengambil telur yang sudah direbus itu dan memecahkannya. Setelah membuka cangkang telur, ia mengamati isinya yang padat. Akhirnya, sang ayah menyuruhnya untuk meminum sedikit kopinya. Wajahnya berkerut merasakan kekuatan rasa kopi itu.

Ia bertanya, "Apa maksud dari ini semua ayah?"

Sang ayah menjelaskan, "Setiap benda ini mengalami hal yang sama, 100 derajat air panas. Tetapi setiap benda bereaksi secara berbeda."

"Wortel pada mulanya masuk dengan keadaan kuat dan keras. Tetapi setelah melalui air mendidih, ia menjadi lunak dan lemah."

"Telur sangatlah rapuh. Cangkang luar yang tipis melindungi cairan di dalamnya. Tetapi setelah berada dalam air mendidih, dalamnya menjadi mengeras."

"Akan tetapi biji kopi adalah unik. Setelah mereka berada di air mendidih, ia menjadi semakin kuat dan kaya rasa dan baunya." "Yang mana dirimu?" Sang ayah bertanya pada anak perempuannya.

Ketika kesulitan mengetuk pintumu, bagaimana kamu menanggapinya?

Apakah kamu adalah wortel, telur, atau biji kopi? Apakah kamu wortel yang terlihat kuat, tetapi dengan sedikit rasa sakit, kesulitan, panas kamu menjadi lesu dan lunak tanpa kekuatan?

Apakah kamu telur, yang awalnya memiliki hati yang lunak dan semangat yang terus mengalir seperti cairan? Tetapi setelah sebuah kematian orang terdekatmu, sebuah perpisahan, sebuah perceraian, sebuah PHK kamu menjadi keras dan kaku. Cangkangmu terlihat sama, namun hati dan jiwamu berubah menjadi sangat keras dan kaku.

Atau kamu seperti biji kopi? Biji kopi tidak mendapatkan rasa dan aroma yang kuat sampai ia dipanaskan dalam air mendidih 100 derajat. Ketika keadaan semakin buruk, kita justru semakin baik. Ketika hari-hari semakin kelam, ujian-ujian semakin berat, Iman Percaya kita justru naik ke level selanjutnya.

Bagaimana kamu menangani kesulitan? Apakah kamu wortel, telur, atau biji kopi?

Kamis, 08 September 2011

Apakah engaku Yesus?


Beberapa tahun yang lalu, sekelompok salesmen menghadiri pertemuan sales di Chicago. Mereka telah meyakinkan istri-istri mereka bahwa mereka akan mempunyai cukup waktu untuk makan malam bersama di rumah pada hari Jumat.

Namun, manager sales menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan.

Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka ditangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang. Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan.

Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-dekik terakhir pesawat itu tinggal landas. Semua, kecuali satu. Dia berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk gadis yang menjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai.

Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Gadis yang berumur 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.

Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain. Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, "Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?"

Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata. Pria itu melanjutkan dengan, "Saya harap kita tidak merusak harimu begitu parah." Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, "Tuan..." Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta. Gadis ini melanjutkan, "Apakah engkau Yesus?"

Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, "Apakah kau Yesus?"


Sahabatku, apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih,anugrah dan kehidupanNya. Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja.
Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya.


Doa:
Bapa, Terima kasih untuk cerita singkat yang telah kami baca, yang telah menyadarkan kami bahwa kami harus bisa menjadi serupa dengan Engkau. Kami mau menjadi serupa dengan Engkau dan memancarkan kasihMu yang hidup dalam kami. Biarlah melalui kehidupan kami, orang-orang lain bisa diberkati dan melihat Engkau hidup dalam kami. Biarlah segala hormat kemuliaan hanya bagi Tuhan, Amien.

Kasih Ibu Sepanjang Hayat

Mamaku hanya punya satu mata,aku membencinya.. dia memalukan bagi aku.
Dia memasak di SMP tempat aku sekolah untuk biaya hidup kami.
Hari itu dia datang ke kelas dan menyapaku.
...Aku sangat malu,lalu mengacuhkannya dan berlari pergi.

Keesokan harinya,teman-teman mengejekku,ingin rasanya aku menghilang.Saat pulang,aku berteriak kepadanya "Kalau kau hanya ingin membuatku jadi bahan tertawaan, kenapa kau tidak mati saja ?!" Aku benar-benar marah saat itu.

Aku bertekad keluar dari rumah itu dan tidak berhubungan dengan dia sama sekali.
Jadi,aku belajar dengan semangat dan akhirnya mendapat beasiswa belajar di Singapura.
Aku menikah,punya anak dan bahagia dengan kehidupanku.

Sampai suatu hari,Mama datang ke Singapura untuk menjenguk,saat di depan pintu,anak² ku melihat dan ketakutan, saat itu juga aku berteriak "Beraninya kau datang ke rumahku, pergi dari sini, kau hanya menakuti anak-anak !!"
Dia terkejut dan menjawab "Maafkan saya, mungkin saya salah alamat"

Setahun kemudian, datanglah undangan reuni SMP. Aku hadir.
Setelah itu,aku sempat melihat satu rumah, dimana aku tinggal saat itu, hanya ingin tahu dan kata seorang tetangga mama sudah meninggal,aku tidak meneteskan air mata..

Tetanggaku memberikan surat yang Mama ingin aku membacanya,dan isinya :
"Anakku tercinta, aku memikirkanmu setiap saat, Maafkan aku saat datang ke Singapura dan menakuti anak-anakmu dan juga maafkan aku membuatmu malu didepan teman2 mu dulu.Semoga kamu mengerti..

Waktu kecil kamu mengalami kecelakaan dan kehilangan 1 mata, sebagai Mama, aku tidak sanggup melihatmu tumbuh dengan satu mata, jadi aku memberikan milikku.Aku bahagia karena anakku akan memperlihatkan seluruh dunia untukku dengan mata itu..

from the book "Love is Silence"

IRI YANG TIADA HENTI...



Ada seorang pemotong batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya.
Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.
Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan m...atahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari.
Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan.
Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.
Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung.
Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemotong batu.

Ternyata itu semua hanya mimpi si pemotong batu.

Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja kok. sampai Anda mulai membanding-bandingkan.

Kata Sang Guru: "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan terbesar."

Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian, dan kesenangan bersifat tiada akhir karena roda kehidupan terus berputar, silih berganti dengan kerugian, ketidaktenaran, celaan, dan penderitaan. Inilah delapan kondisi duniawi yang senantiasa mengombang-ambingkan kita sepanjang hidup.

Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan pikiran dengan seimbang, tidak melekat terhadap delapan kondisi duniawi. Boleh-boleh saja kita menjadi kaya dan terkenal, namun orang bijaksana akan hidup tanpa kemelekatan terhadap delapan kondisi duniawi. Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh apa pun.

GBU ALL.........